Tune Up Gasoline Engine
Engine
adalah salah satu bagian penting dari kendaraan, yang di dalamnya
terdiri dari komponen-komponen yang kompleks dan saling terhubung.
Sehingga engine memerlukan perawatan yang rutin agar kerja komponen
dalam engine dapat bekerja dengan baik. Kendaraan yang dioperasikan
dalam jangka waktu tertentu akan mengalami perubahan pada komponen
fungsional termasuk perubahan kualitas pelumas. Sehingga membutuhkan
pemeliharaan untuk mengembalikan kondisi kerja engine atau yang disebut
dengan Tune Up.
Pemakaian kendaraan dalam jangka waktu tertentu, menyebabkan komponen
kendaraan yang bergerak yang mempunyai clearance akan selalu mengalami
perubahan, sehingga akan mengurangi kelancaran siklus kerja engine.
Akibatnya tenaga kurang, suara komponen engine yang bergerak menjadi
berisik, dalam jangka waktu yang panjang akan mengakibatkan kerusakan
pada beberapa komponen engine dikarenakan ada perubahan setting
komponen. Engine merupakan sistem yang terdiri dari komponen-komponen
yang saling berkaitan. Sehingga permasalahan gangguan kendaraan jika
dibiarkan dalam jangka waktu yang lama akan mengakibatkan kerusakan yang
sifatnya kompleks. Tanpa perawatan dan pengawasan yang rutin pada
kendaraan berdampak perbaikan yang kompleks juga. Tidak menuntut
kemungkinan membutuhkan beaya yang cukup banyak dan masa pakai kendaraan
yang pendek.

Setiap pabrikan kendaraan bermotor biasanya sudah menentukan
perawatan rutin atau berkala untuk engine. Tune-up yang dimaksud adalah
servis berkala sesuai rekomendasi produsen. Sebagai contoh mulai dari
perawatan berkala untuk 1000 km sampai 120.000 km. Akan tetapi perawatan
tersebut hanya untuk kendaraan yang tergolong baru. Dan akan berbeda
jika perawatan untuk kendaraan yang tergolong lama.
Sesuai dengan perkembangan teknologi yang terjadi, dilihat dari sistem
kerjanya terdapat dua jenis tipe gasoline engine (mesin bensin), yaitu
engine konvensional dan engine EFI (Electronic Fuel Injecton). Kedua
jenis engine tersebut mempunyai sistem kerja yang berbeda, sehingga
membutuhkan perlakuan yang berbeda dalam proses pemeliharaan. Berikut
akan dipaparkan perbedaan pemeliharaan pada kedua jenis engine tersebut.
Tune Up Engine Konvensional
Pada
umumnya pekerjaan tune-up adalah proses teratur pemeriksaan, diagnosis,
pengujian, dan penyesuaian yang diperlukan secara berkala untuk menjaga
performa mesin atau mengembalikan mesin untuk efisiensi operasi
standar. Salah satu pekerjaan tune up adalah untuk engine konvensional.
Jenis engine ini merupakan sistem kerja komponen-komponen masih
menggunakan proses manual/analog/mekanik belum menggunakan kontrol
pengendali elektronik. Sistem pada engine konvensional, sistem kerjanya
relatif sederhana dibandingkan dengan engine EFI. Pekerjaan Tune Up
untuk jenis engine konvensional meliputi beberapa hal sebagai berikut:
pemeriksaan dwell angle, timming ignition, penyetelan putaran idle,
celah katup, celah platina, filter udara, filter bahan bakar, busi dan
kabel busi, pelumas/oli, air pendingin, air dan tegangan accu/baterai,
kemudian dilanjutkan dengan finally check. Jika dalam pengecekan
ditemukan kondisi abnormal dapat dilakukan pengecekan lebih lanjut.
Tune Up Engine EFI (Electronic Fuel Injection)
Engine EFI (Electronic Fuel Injection) merupakan jenis engine yang sudah
dilengkapi dengan sistem kontrol elektronik, sehingga membutuhkan
pemeliharaan khusus dengan menggunakan alat yang disebut engine scanner.
Engine scanner merupakan alat bantu untuk memeriksa/memonitor secara
simultan proses kerja dari sensor,ECU dan actuator. Berikut ini akan
dipaparkan pekerjaan yang dilakukan untuk Tune Up Engine EFI (Electronic
Fuel Injection): Scanning systems (read and erase error code, actuation
test, reset adaptation, adjusting co, recording data stream, graphic
dat), pemeriksaan Filter Udara, pemeriksaan busi (spark plug),
pemeriksaan kuantitas dan kualitas pelumas, pemeriksaan saringan bahan
bakar, pemeriksaan kuantitas air pendingin, pemeriksaan accu/baterai,
test drive.
Sumber : www.ultratune.gamamulti.com/profile/tuneup